Tuesday, January 27, 2009

Inginku

Aku hanya ingin tersenyum, tertawa dan tertawa lagi
seperti kala ku tanpa beban..

Aku hanya ingin melangkah dengan tawa dan canda

Wednesday, January 14, 2009

Tak ada Lagi Dirimu

Tak ada lagi yang mengatakan seksinya hitamku seperti kamu yang selalu meyakinkan bahwa berwarna itu indah daripada kulit putihnya yang menurutku kebalikannya.

Tak ada lagi yang mengacak acak rambutku sambil bilang "coba lw poni dikit deh.."

Tak ada lagi yang menawariku milo, roti bersama selai-selai kegemaran kami di kala pagi  dan berkata "Lw mau pake skippy atau Nuttela? Yang rasa apa?"

Tak ada lagi yang akan mendengarkan cerita konyolku dan bilang, "Ya Ampun Susan... lucu banget sih lw?" atau "Gw suka dengar logat Surabayamu!"

Tak ada lagi yang akan memberi nasihat tentang baju-baju perempuan yang harusnya kukenakan supaya tidak bergaya cowo habis lalu berkata, "Eh.. bagus lagi kalo lw pake rok! Ayu San!"

Tak ada lagi yang akan rese dan berisik di telingaku di tiap pagi saat kebetulan kita berangkat ke gawe masing-masing dan bilang.. "Eh, nanti aku kasih tau si... kalo jalanmu ngebut gini!" atau yang bakal mengumpati bajaj berasap hitam sambil berteriak, "Bajaj sialannnnn... polusi tau! Bikin gw bau Asap!"

Tak ada lagi perempuan aneh yang suka mlorotin celanaku di kala aku jalan, berkaca di depannya dan ngelamun di depan kamar mandi.

Tak ada lagi orang yang akan meledekku ketika aku menangis karena kangen rumah atau kangen dia. "Ye... Susan nangis.. Asyikk ada temannya..  hehehe "

Tak ada lagi teman untuk membahas berbagai bentuk dildo aspal dan original dan kebinalan lain yang asik sepertimu.

Tak ada lagi yang akan mengingatkanku, "San kita perempuan kuat, meskipun kita ga kaya, cantik seperti mereka!"

Tak ada lagi orang penakut yang suka nonton horor dengan aneh sepertimu dan menjadi sebuah komedi karena tingkahmu itu.

Tak ada lagi teman menyalakan api di kala suntuk sambil menikmati bintang di atap kos "katrok" itu

Tak ada lagi dirimu di hariku, put...

Maafin gw juga ya...
Temukan bahagia dan ceriamu kembali.
Saling berdoa ya, Cuk!!

Friday, January 9, 2009

Smile with YOUR Cloud




Senyum di balik mendung pagi Jakarta di atap kos sementara.

Poto taken by : Mput
Time : 10 Jan 2009 Sesudah habis angkat jemuran jam 7 a.m.

Tuhan...
Senyumkan aku di tiap pagiMu....

Thursday, January 8, 2009

GEMBELISME

Kalau boleh membuat paham baru maka Gembelisme merupakan konsep homeless, dan no place to run and to sleep.
Sudah hampir dua minggu saya menganut paham ini. Ke mana-mana menenteng daypack woman series  punya teman yang isinya beauty case beserta isinya, beberapa baju ganti, peralatan toiletries, dan tentunya beberapa pakaian dalam serta pernak-pernak kecil supaya ngga keliatan banget gembelnya.
Tiap pagi satu filling cabinet di kantor  saya akan saya buka dan mengumpulkan beberapa barang yang sudah saya ambil dari tempat kos saya sementara. Boss saya cuma bisa geleng-geleng melihat perlengkapan lenong saya menempati filling cabinetnya. Kemudian Menyeduh teh hangat dan cemilan kecil sambil berpikir ke mana lagi nanti saya akan tidur lalu saya akan membenamkan diri pada rutinitas kerja sampe sore kadang malam. Berharap besok adalah Sabtu atau Minggu. Supaya bisa bebas leluasa mencari tempat berteduh baru alias kos ataupun kontrakan or apartemen yang mungkin terlalu tinggi untuk dibayangkan. Yang jelas tempat yang akan membuat saya tenang. Baru saya sadar mencari tempat kos or kontrakan or apartemen hampir sama dengan mencari pacar impian. Tak bisa semudah itu "nyak nyek" "blak bluk" ataupun "prat pret", ga semudah seperti kita membuang kentut atau mencari toilet terdekat ketika kita sudah "untup-untup" alias kebelet.

Kenapa saya menggembel?
Bukan, bukan karena teman sekamar saya tak asik lagi diajak ngobrol or terjadi pertengkaran ataupun diusir Ibu kos karena telat bayar kos.Saya tetap menyenangi dan menikmati ketika bercanda ataupun bertukar cerita dan tawa binal dan kadang seram bahkan saya merindukan sekali sarapan roti ataupun memasak indomie bersamanya karena syndrome tanggal tua. Semua cuma karena keadaan yang mengharuskan saya untuk tau diri dan tidak terlibat di sana serta memilih mencari tempat yang nyaman dan tidak membuat saya bergadang ketika otak, mata dan pikiran saya ingin beristirahat.
Individualisme? Mungkin, bukankah seorang kawan mengatakan bahwa individualisme is perfectly human? Mungkin terlalu lebay? Terlalu apalah.. whatever...
Saya tidak mungkin membuat persahabatan kami hangus hanya karena masalah kecil yang saya sendiri bisa atasi meskipun harus dengan menggembel dan nomaden seperti sekarang.

Namun, kadang ada ketidakenakan tersendiri pada seseorang di sana yang mungkin berpikiran negatif tentang kenomadenan saya. Hem.. saya bisa mengerti seandainya pikiran itu muncul di benaknya. Nanti sayang, nanti jika sudah kutemukan satu petakan di mana aku bisa bebas menulis, bekerja lagi sampai terlelap, janji aku nda akan menggembel dan nomaden yang bisa membuatmu gusar.
Sekedar ingin mengingatkanmu tak mudah untukku berpaling lagi ke masa lalu...


======================
**Duh Gusti, mohon petunjuk temukan tempat untukku Minggu ini.. :)